UNSUR, SENYAWA, DAN
CAMPURAN
A.
Unsur
Unsur adalah zat tunggal yang tidak dapat
diuraikan lagi menjadi zat-zat yang lebih sederhana dengan reaksi kimia biasa. Di
alam terdapat 92 jenis unsur alami, sedangkan selebihnya adalah unsur buatan.
Unsur dikelompokkan menjadi tiga (3) bagian, yaitu :
1. Unsur logam
a. Khrom (Cr)
Digunakan untuk bumper mobil, dan
campuran dengan baja menjadi stainless steel.
b. Besi (Fe)
Merupakan logam yang paling
murah, sebagai campuran dengan karbon menghasilkan baja untuk konstruksi
bangunan, mobil dan rel kereta api.
c. Nikel ( Ni )
Nikel padat sangat tahan terhadap
udara dan air pada suhu biasa, oleh karena itu nikel digunakan sebagai lapisan
pelindung dengan cara disepuh.
d. Tembaga (Cu)
Tembaga banyak digunakan pada
kabel listrik, perhiasan, dan uang logam. Campuran tembaga dengan timah menghasilkan
perunggu sedangkan campuran tembaga dengan seng menghasilkan kuningan.
e. Seng (Zn)
Seng dapat digunakan sebagai atap
rumah, perkakas rumah tangga, dan pelapis besi untuk mencegah karat.
f. Platina (Pt)
Platina digunakan
pada knalpot mobil, kontak listrik, dan dalam bidang kedokteran sebagai
pengaman tulang yang patah.
g. Emas (Au)
Emas merupakan logam sangat tidak
reaktif, dan ditemukan dalam bentuk murni.
2. Unsur non logam
Pada umumnya unsur non logam
memiliki sifat tidak mengkilap, penghantar arus listrik yang buruk, dan tidak
dapat ditempa. Beberapa unsur non logam yang bermanfaat dalam kehidupan
sehari–hari, antara lain:
a. Fluor (F)
Senyawa fluorid yang dicampur
dengan pasta gigi berfungsi menguatkan gigi, freon – 12 sebagai pendingin kulkas
dan AC.
b. Brom (Br)
Senyawa brom digunakan sebagai
obat penenang saraf, film fotografi, dan bahan campuran zat pemadam kebakaran
c. Yodium (I)
Senyawa yodium digunakan sebagai
antiseptik luka, tambahan yodium dalam garam dapur, dan sebagai bahan tes
amilum (karbohidrat) dalam industri tepung
3. Unsur semi logam (Metaloid)
Unsur semi logam memiliki sifat
antara logam dan non logam. Beberapa unsur semi logam yang bermanfaat dalam
kehidupan sehari–hari, antara lain :
a. Silikon (Si)
Terdapat di alam terbanyak kedua
setelah oksigen, yakni 28 %dari kerak bumi. Senyawa silikon banyak digunakan
dalam peralatan pemotong dan pengampelasan, untuk semi konduktor, serta bahan
untuk membuat gelas dan keramik.
b. Germanium ( Ge )
Keberadaan
germanium di alam sangat sedikit, diperoleh dari batu bara dan batuan seng
pekat. Germanium merupakan bahan semikonduktor, yaitu pada suhu rendah
berfungsi sebagai isolator sedangkan pada suhu tinggi sebagai konduktor.
Unsur dapat berupa unsur logam, unsur non logam, dan unsur
metaloid. Wujud unsur dapat berupa padat (misalnya besi), berwujud cair
(misalnya raksa) dan berwujud gas (misalnya oksigen). Jons Jacob Berzelius
(1779~1848), memperkenalkan tata cara penulisan nama dan lambang unsur, yaitu:
1. Setiap unsur dilambangkan dengan satu huruf
yang diambil dari huruf awal nama unsur tersebut.
2. Lambang unsur ditulis dengan
huruf kapital.
3. Untuk unsur yang memiliki huruf awal sama,
maka penulisan nama dibedakan dengan cara menambah satu huruf di belakangnya
dan ditulis dengan huruf kecil.
Dalam rumus kimia suatu unsur tercantum lambang atom
unsur itu, yang diikuti satu angka. Lambang unsur menyatakan nama atom unsurnya
dan angka yang ditulis agak ke bawah menyatakan jumlah atom yang terdapat dalam
satu molekul unsur tersebut, contoh:
a. O2 berarti 1
molekul, gas oksigen. Dalam 1 molekul gas oksigen terdapat 2 atom oksigen
b. P4 berarti 1 molekul
fosfor. Dalam 1 molekul fosfor terdapat 4 atom fosfor.
c. 2O berarti 2 atom oksigen yang
terpisah dan tidak terikat secara kimia.
d. 4P berarti 4 atom fosfor yang
terpisah dan tidak terikat secara kimia
B. Senyawa
Senyawa terbentuk dari beberapa unsur karena
adanya ikatan kimia dan terbentuk melalui reaksi kimia.. Senyawa dituliskan
dalam wujud rumus kimia. Rumus kimia adalah zat yang terdiri dari kumpulan
lambang-lambang unsur dengan komposisi tertentu. Komposisi tersebut berupa
bilangan yang menyatakan jumlah atom penyusunnya (angka indeks). Misal, suatu
senyawa terdiri dari atom unsur natrium (Na) dan atom unsur klor (Cl). Rumus
kimia dapat berupa:
1. Rumus molekul adalah rumus kimia yang menyatakan jenis dan
jumlah atom yang menyusun zat. Misal:
a. H2O berarti 1 molekul air
Dalam 1 molekul air terdapat 2
atom hidrogen dan 1 atom oksigen
b. CO2 berarti 1 molekul gas karbon dioksida
Dalam 1 molekul gas
karbondioksida terdapat 1 atom karbon dan 2 atom oksigen.
c. C12H22O11 berarti 1 molekul gula
Dalam 1 molekul
gula terdapat 12 atom karbon, 22 atom hidrogen, dan 11 atom oksigen.
2. Rumus empiris adalah rumus kimia yang
menyatakan perbandingan terkecil jumlah atom–atom pembentuk senyawa. Misal, rumus kimia C2H4, maka rumus
empiris senyawa tersebut adalah CH2.
Joseph Lonis Proust (1754~1826) seorang ilmuwan dari
Perancis mengemukakan hukum perbandingan tetap atau sering dikenal dengan hukum
Proust, yaitu : perbandingan berat unsur-unsur penyusun senyawa adalah tetap. Dari
percobaan yang dilakukan
oleh Proust ditarik kesimpulan bahwa:
1. Air tersusun dari
oksigen dan hidrogen dengan perbandingan massa
unsur oksigen banding hidrogen adalah 8 : 1
2. Jumlah zat
sebelum dan sesudah reaksi adalah tetap
C. Campuran
Campuran adalah gabungan beberapa zat dengan perbandingan
tidak tetap, tanpa melalui reaksi kimia. Campuran dapat berupa:
1. Campuran homogen
Campuran antara
dua zat atau lebih yang partikel-partikel penyusun tidak dapat dibedakan lagi,
misalnya; larutan.
2. Campuran heterogen
Campuran antara
dua macam zat atau lebih yang partikel-partikel penyusunnya masih dapat
dibedakan satu sama lainnya, misalnya; campuran terigu dan air Di dalam
campuran heterogen dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu :
a. Koloid
Partikel-partikel
pada koloid hanya dapat dilihat dengan mikroskop ultra. Ukuran partikel antara
0,5 m s.d 1 mm. Contoh koloid: susu, asap, kabut, agar-agar.
b. Suspensi
Partikel-partikel
pada suspensi hanya dapat dilihat dengan mikroskop biasa. Ukuran partikel
antara lebih besar dari 0,3 m. Contoh suspensi: minyak dengan air, air keruh,
dan air kapur.
Susunan zat dalam suatu campuran sering dinyatakan dengan kadar dari zat-zat pembentuk campuran itu. Kadar suatu zat dalam campuran dapat dinyatakan sebagai jumlah zat dalam campuran dibandingkan jumlah seluruh campuran. Jumlah zat dapat dinyatakan dalam dalam massa (g, kg) atau volume (ml, l). Adapun perbandingan tersebut dinyatakan dalam persen (%).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar